adityabowie
TEMPO Interaktif, Jakarta :Tren teknologi informasi semakin meningkat sejalan dengan gaya hidup manusia yang semakin modern dan mobile. Fenomena ini terlihat dari maraknya kegiatan komunikasi virtual seperti jejaring sosial Facebook atau blogging yang kini makin digemari, termasuk di Indonesia.
Nah, dengan alasan untuk mendukung kegiatan-kegiatan itulah, Panasonic pada Kamis pekan lalu di Jakarta meluncurkan jajaran kamera digital Lumix dan kamera perekam video terbarunya untuk pasar Indonesia. Di antara sederet produk anyar yang diluncurkan, beberapa produk cukup menarik perhatian, yakni kamera hybrid yang dirilis perusahaan ini.

Dinamakan kamera hybrid atau hibrida karena jenis ini memiliki kemampuan "campuran", yakni sebagai kamera foto, sekaligus sebagai kamera perekam video definisi tinggi. Salah satu kamera hibrida yang diluncurkan saat itu adalah Lumix FT1.

Menurut Dicky Derajat Muis, Product Manager PT.Panasonic Gobel Indonesia, seri FT1 merupakan jenis kamera "tough hybrid". "Dinamakan 'tough' atau tangguh karena kamera hibrida jenis ini tahan dalam segala cuaca," ujarnya.

Perangkat kamera tough hybrid didesain dengan kemampuan triple proof, yakni waterproof atau tahan air, dustproof (tahan debu), dan shockproof (tahan banting). Bodi FT1 dirancang tahan air hingga kedalaman 3 meter dan diklaim tahan banting hingga ketinggian 1,5 meter.

Pengguna juga tak perlu khawatir kamera kemasukan debu saat membawanya bepergian. "Kamera ini cocok untuk setiap kegiatan di dalam maupun di luar ruang," kata Dicky. Tak mengherankan jika kamera ini dijanjikan bakal mendukung gaya hidup mobile saat ini.

Seri FT1 juga dibekali fitur-fitur terbaru. Seperti Face Recognition atau pengenal wajah. Fitur ini akan mengenali hingga lima wajah yang telah terdaftar di memorinya. "Wajah yang dikenalnya akan menjadi prioritas fokusnya."

Seri ini juga dilengkapi AVCHD Lite. "Dengan fitur ini, pengguna dapat mengambil gambar film definisi tinggi dengan durasi lebih lama," ujar Dicky. FT1 dapat merekam film definisi tinggi (HD) dengan resolusi 1.280 x 720, sambil memperbesar dan memperkecil gambar. Fitur ini diklaim dapat mencapai kualitas gambar tertinggi dan menyimpan data lebih kecil dari gambar bergerak format JPEG konvensional.

Mode Intelligent Auto, salah satu fitur terkini yang dikembangkan Panasonic, juga tak ketinggalan. Mode ini berfungsi untuk membuat foto dan film secara otomatis. Hanya dengan menyetel kamera ke mode ini, kamera akan mengaktifkan delapan fungsi deteksi dan koreksi yang dimilikinya. Seperti fitur MEGA O.I.S yang membantu mencegah gambar buram karena guncangan tangan serta fitur deteksi wajah.

"Panasonic menyediakan berbagai fitur terdepan, tapi tetap mengusung kesederhanaan dan kemudahan untuk digunakan setiap orang," kata Rinaldi Sjarif, Wakil Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia, saat meluncurkan jajaran kamera terbaru itu.

Lumix FT1 dengan resolusi 12,1 megapiksel ini dilengkapi layar LCD 2,7 inci. Perangkat ini dibekali Lensa Leica DC Vario-Elmar dengan zoom optis 4,6x, pengguna bisa mengambil gambar dari layar lebar (28 milimeter) hingga tele (128 milimeter), yang akan memberi keleluasaan.

Selain seri FT1, Panasonic meluncurkan dua seri kamera hibrida lain, yakni Lumix TZ7 dan TZ6. Kedua seri ini juga memiliki fitur-fitur seperti FT1. "Perbedaan utama, TZ7 dan TZ6 adalah kamera untuk travel, bukan jenis tahan air. "Selain itu, keduanya memiliki resolusi lebih kecil dibanding FT1, yakni 10,1 megapiksel, tapi mempunyai zoom optis lebih "super", hingga 12x.

Dengan layar LCD 3 inci pada TZ7 dan 2,7 inci pada TZ6, kedua kamera ini akan dijual sekitar Rp 4,8 juta. Adapun seri FT1 dibanderol dengan harga sekitar Rp 5 juta. Dengan kamera hibrida, kita tak perlu lagi menenteng dua jenis kamera saat bepergian karena perangkat ini adalah kamera foto sekaligus kamera video definisi tinggi.



Kategori (Labels) | edit post
0 Responses

Post a Comment