adityabowie


INILAH.COM, Jakarta – BlackBerry murah diperkirakan akan masuk Indonesia setelah Lebaran. Tapi bagi vendor ponsel lain, BlackBerry murah dinilai bukan ancaman, karena pengguna di Indonesia di luar kebiasaan.

Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia Djunadi Satrio mengatakan Sony Ericsson merasa tidak terancam dengan trend harga BlackBerry yang semakin murah. Menurutnya kondisi pasar di Indonesia berbeda. Perangkat dari Kanada itu di Indonesia digunakan oleh konsumen di luar fungsi utamanya.

“Kalau perangkat digunakan jauh dari fungsi utamanya maka keistimewaannya hilang dan tidak ada bedanya dengan perangkat lain, dan bisa dilihat sendiri bagaimana ke depannya,” katanya di Jakarta, kemarin.

BlackBerry RIM sejatinya diproduksi untuk konsumen korporasi. Yang membedakan smartphone ini dibandingkan perangkat lain, adalah kemampuan fitur-fiturnya semacam push email yang mendukung tugas perkantoran. Sementara di Indonesia smartphone itu lebih banyak digunakan untuk chatting yang bisa dilakukan dari semua ponsel.

Djunadi mengatakan vendor lama seperti Sony Ericsson lebih kuat dalam layanan purna jual. Untuk itu Sony akan memperkuat kepuasan pelanggannya melalui layanan purna jual. Sementara vendor lain atau vendor baru masih kesulitan menyediakan layanan purna jual yang memadai.

Chief Marketing Officer Indosat Guntur S Siboro membenarkan RIM akan mengeluarkan BlackBerry lebih murah. Versi itu melengkapi jajaran BlackBerry yang sudah ada di pasaran sekarang. “Handset lebih murah itu karena spesifikasinya sudah dikurangi. Misalnya kameranya resolusinya lebih rendah,” imbuhnya.

Handset BlackBerry lebih murah kemungkinan baru masuk setelah Lebaran. Karena perizinan handset baru itu harus menunggu layanan purna jual RIM hadir terlebih dulu di Indonesia pada akhir Agustus.

Kehadiran BlackBerry murah itu tidak akan dengan mudah diterima konsumen di Tanah Air. Pasalnya, konsumen memiliki pilihannya sendiri. Konsumen BlackBerry tidak serta merta memilih handset BlackBerry berharga lebih murah.

BlackBerry baru itu disebut-sebut harganya ada di kisaran Rp 2 jutaan. Namun Guntur menyatakan Indosat belum menentukan harga, karena harus menghitung terlebih dulu dengan bundel yang ditawarkan operator. Namun yang jelas harga BlackBerry itu akan lebih murah dari yang ada sekarang.

Sementara tidak semua operator menggebu-gebu menawarkan BlackBerry yang sedang booming. Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Erik Meijer mengatakan Esia mempertimbangkan semua kemungkinan termasuk BlackBerry. Namun dia menegaskan, selama ini handset yang dibutuhkan konsumen adalah yang berharga murah.

“Esia juga sudah membundel handset yang lebih mahal, sekaligus juga untuk uji coba pasar. Kalau handset mahal ada yang beli mungkin akan ditambah,” katanya.

Sementara 3 (Three) menyatakan sudah melakukan ujicoba jaringannya untuk BlackBerry. Deputy General Manager New Business Services/Product Innovations Hutchison CP Telecom Indonesia, Hiro Wardana mengatakan 3 pada dasarnya sudah tidak ada persoalan untuk memulai layanan BlackBerry.

"RIM sudah tidak asing lagi dan memiliki pengalaman kerja sama dengan 3 di negara lain," katanya. Ia mengatakan, 3 memilih menunda alias tidak tergesa-gesa meluncurkan layanan BlackBerry karena beberapa pertimbangan penting. Selain karena investasi yang tidak sedikit, juga perlu melakukan eksplorasi pasar. “BlackBerry baru benar-benar booming pada akhir 2008 hingga 2009 sekarang," katanya.

Dibandingkan negara AS, jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia termasuk kecil. Namun pertumbuhan Indonesia terhitung besar, sehingga kata Hiro, RIM bersedia membangun purna jualnya di Indonesia.

Lalu kira-kira apakah BlackBerry akan terus booming? Hiro menilai market BlackBerry di Indonesia sangat menarik, dinamis, dan terjadi fenomena khusus. "Oleh karena itu, BlackBerry 3 pasti akan segera ada, tinggal tunggu tanggal mainnya," timpalnya. [E1]

Ternyata thread ane Hot Thread GAN !!

makasih buat om momod n mimin dan semua agan2 yang sudah post di thread ane yah...
Kategori (Labels) , | edit post
0 Responses

Post a Comment