adityabowie
Twitter, Facebook, dan Google mengalami gangguan layanan akibat serangan hacker kemarin. Menurut isu yang beredar, ini merupakan salah satu taktik yang digunakan oleh para hacker untuk menjatuhkan jejaring sosial paling populer di dunia.

Serangan ini datang sebulan pasca serangan yang mirip dengan yang terjadi pada situs White House. Insiden ini juga menegaskan bahwa situs jejaring sosial nyatanya mudah sekali diserang meski memiliki kekuatan yang cukup besar dalam hal melawan isu sensorsip dan otoritarian.

Twitter yang membiarkan individu untuk menuliskan aktivitas atau pikirannya dalam teks singkat sepanjang 140 karakter di halaman mukanya ini bahkan dijadikan alat komunikasi utama protes masyarakat Iran yang terkait penolakan hasil pemilu di sana.

Dalam situs blog spot, pendiri Twitter Boz Stone mengatakan bahwa perusahaan tidak akan berspekulasi seputar motivasi serangan tersebut yang membuat situsnya tidak bisa diakses dalam beberapa jam kemarin.

“Twitter sedang bekerja sama dengan perusahaan lain dan serangan ini sepertinya merupakan serangan yang dilakukan individu dan secara gencar dan rapi dilakukan,” ungkapnya.

Namun, begitu Twitter bisa berfungsi dengan normal, banyak para penggunanya yang menuliskan pesan singkat yang meratapi permasalahan log in Twitter ini. Seorang pengguna twitter, Keishkara, bertanya-tanya kenapa situs ini tidak bisa dibuka bahkan dengan Ubertwitter sekalipun. “Untung masih ada Plurk. Jadi, beralih dari Twitter ke Plurk,” ungkapnya. Masih banyak pengguna lain yang menuliskan komentar yang serupa di twitter.

Ini membuktikan masyarakat modern kini benar-benar sudah terhipnotis akan situs jejaring sosial seperti Twitter dan Plurk ini. Bahkan, begitu kembali normal, topic seputar “twitterdown” menjadi topic yang paling popular dibahas tadi malam hingga hari ini di Twitter.

Selain Twitter, Facebook dan Google pun mengalami hal yang sama. Facebook mengatakan bahwa kelambatan log in bukan karena masalah pelayanan, melainkan ada serangan hacker. Sementara itu, pihak Google yang dikabarkan mengalami serangan situs non-Google kemarin, masih belum mengkonfirmasikan kebenaran itu.

Menurut para pakar, serangan ini bisa saja dilakukan oleh satu orang/kelompok yang bisa sekaligus melumpuhkan system ketiga situs tersebut. Selain itu, ada pula spekulasi yang mengatakan bahwa serangan terjadi pada tiga situs paling popular di dunia saat ini karena mereka tidak memenuhi pembayaran yang ditetapkan meski memiliki anggotan puluhan juta orang di seluruh dunia. (sab/foto: yahoo)

Kategori (Labels) , | edit post
0 Responses

Post a Comment