adityabowie
NASA berencana menggunakan dana 50 juta dollar yang berasal dari dana stimulus pemerintah untuk mengembangkan jasa transortasi ke luar angkasa. Hal ini diungkapkan oleh petugas NASA kemarin.
Amerika Serikat kini memang tengah gencar meningkatkan teknologi luar angkasanya. Saat ini negara Paman Sam tersebut akan meliburkan armada luar angkasanya tahun depan setelah tujuh misi menyelesaikan konstruksi stasiun luar angkasa yang menghabiskan dana 100 miliar dollar dan mampu mengorbit sejauh 225 mil di atas bumi.

Setelah itu, NASA juga berencana membeli armada transportasi bagi astronot dari dan menuju stasiun yang berada di Rusia. Ada sebanyak 16 negara yang terlibat dalam progam ini

NASA menghabiskan dana sebanyak 500 juta dollar untuk membantu dua firma yakni Space Exploration Technologies yang menaungi SpaceX dan Orbital Sciences Corp yang ditujukan untuk mengembangkan roket dan kapsul untuk mengantar kargo ke stasiun luar angkasa. SpaceX ini nantinya akan diperbaiki kargo Dragon-nya untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang.

Pihak White House tengah mendiskusikan program pengiriman manusia ke luar angkasa ini. Rencana terdekat adalah untuk menyelesaikan stasiun tahun depan, memesiunkan beberapa armada dan mengembangkan alat transportasi baru yang bisa berpergian ke stasiun luar angkasa sama baiknya dengan berpergian ke bulan dan destinasi lainnya di system tata surya. Sementara untuk rencana pendaratan bulan selanjutnya akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2020.

Total biaya yang dikeluarkan NASA untuk seluruh program ini adalah 108 triliun dollar. NASA juga berencana untuk menggelar workshop di Houston pada Kamis untuk beberapa perusahaan yang tertarik untuk menjadi rekanan bisnis dalam mengembangkan jasa pengiriman penumpang ke luar angkasa. (sab/foto: history)
Kategori (Labels) , | edit post
0 Responses

Post a Comment